Bagaimana mempersiapkan Touring Sepeda Jarak Jauh?

Sangat membantu sekali infonya 🙂 #2018

El Peregrino

touring equipment

Ini beberapa hal yang menurut saya lumayan penting untuk disiapkan kalau mau touring jarak jauuh dengan bersepeda. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya. Semoga bermanfaat.

  1. Ceritakan ke teman-teman dan juga keluarga tentang rencana kamu bersepeda.

Kenapa? Iya cerita aja, bisa nambah motivasi lho. Kasih tau alasannya, biar ga dikira setress.

Kalau bisa jauh-jauh hari. Kalau punya pacar minta ijin deh sama pacar, supaya siap-siap LDRan. Kalau gak mau ribet sama urusan pacar, putus aja haha.. kalau yang sudah punya istri, harus punya surat jalan dari istri. Jangan kabur, entar pulang-pulang tau-tau istri minta cerai, bahaya hehe.. lebih seru lagi, kalu bisa touring bersepedanya sama pasangan. Minta restu sama orang tua, terutama nyokap. Itu penting, paling penting. Sama bokap juga penting sih.

View original post 475 more words

Tiket

          Jika aku diperbolehkan untuk membuat sebuah kutipan sekali lagi, dan yah tentu saja boleh, Teina… maka aku akan menulis; “Hakikat manusia adalah pergi”, dan aku sedang memikirkan hingga menuliskannya dalam keadaan aku tak pernah kemana-mana. Aku hanyalah manusia yang duduk di atas tempat tidur dengan memangku sebuah laptop dan menuliskan ini. Tapi, kau akan menyangkalku bahwa aku sudah pergi setiap hari, 7 hari dan 24 jam. Aku pergi ke Alun-Alun Kota, pergi ke Kantor, pergi Ke Warung, pergi ke Toko Buku, dan pergi ke tempat-tempat yang lainnya. Namun, mari memperbaiki kutipanku itu tadi… pergi yang kumaksud adalah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan kebebasan dan tanpa berhati-hati bahkan untuk melompati selokan kecil sekalipun. Kau tahu… aku tidak merasa bebas saat pergi ke Alun-Alun Kota, aku tak bisa membaca buku di bawah Pohon rindang karena terlalu ramai. Aku tak bisa menjadi bebas di Kantor, sebab laporan-laporan itu bagaikan Treadmill dan aku kelelahan. Aku tak bisa merasa bebas di sebuah Warung, sebab yang kulihat adalah daftar harga-bukan menu. Dan akupun tak bisa merasa bebas di sebuah Toko Buku, dimana aku sangat mencintai buku, sebab… aku tak bisa-belum bisa-menepuk bahu Sang Manajer dan berkata “Bagaimana jika kau berikan kepadaku koleksi buku filsafatmu dan kau akan mendapat pahala dari Tuhan”.

          Aku banyak berangan tentang kepergian, kau tahu… hidupku sangat dekat dengan kepergian itu sendiri, namun aku tak pernah pergi. Saat ini, impian terbesarku adalah bebas pergi menikmati setiap inchi Tanah ini, yah… saat ini aku masih memikirkannya, dan aku suka memikirkan tempat-tempat yang sepertinya akan menyenangkan jika dikunjungi. Oke, mari kita kerucutkan lagi tempat-tempat ini menjadi… Indonesia dan Islandia. Mengapa? Karena aku sekarang berada di Indonesia dan aku sedang mengidam-idamkan Islandia. Aku akan setuju dengan pernyataan “Kau akan tertarik pada suatu tempat, karena kau tak pernah mengunjunginya sebelumnya”, ya… ya… saat ini anganku yang lebih dulu mendarat di Reykavijk ketimbang badanku. Kerap kali kulihat lanskap-lanskap indah di sana, Gunung Es, Bukit-Bukit yang hijau, Blue Lagoon, dan favoritku… Sigur RĂłs . Yah… aku mengidamkannya karena aku tak menjumpainya di sini, di Indonesia. Sudah sangat jelas itu adalah dua Negara yang berbeda. Barangkali, seseorang di sana juga memikirkan hal yang sama denganku, dia ingin pergi ke Indonesia menikmati Matahari atau hanya ingin sekadar menikmati Pecel yang tersebar di sepanjang Jl. Soekarno Hatta. Ada apa di sana? Di Islandia itu, kawan… dimana mereka masih mempercayai Peri dan hidup tanpa Matahari, atau aku hanya ingin menginap di sebuah Motel dan memutar lagu Ekki MĂşkk milik Sigur RĂłs yang bermakna Nothing, kosong… belum tentu juga aku akan mampu membeli tiket pesawat dan menikmati Blue Lagoon atau menjabat tangan JĂłnsi . Belum tentu juga aku bisa mendengar Olsen-Olsen berkumandang di bawah Pegunungan yang hijau. Apa bedanya jika aku menikmati Olsen-Olsen di Indonesia, lebih tepatnya di Malang, di sebuah rooftop atau di sebuah sudut bantal. Tapi sekali lagi kawan, anganku sudah mendarat di sana terlebih dahulu dan… setiap hari ia mengirimkan telegram ke otakku yang berisi

“ Kau mungkin akan mati kelelahan diantara laporan mingguanmu, atau diantara bangunan-bangunan tua yang mulai rata dengan tanah, tapi selama aku-sang Angan yang sudah lebih dulu pergi ke sini, kau akan selalu punya kesempatan untuk datang ke sini. Lihat! Aku sudah mengunjungi rumah tunggal yang ada di film pendek garapan Kjartan yang berjudul The Last Farm itu, kau harus melihat bagaimana ombak-ombak laut terkadang membawa sebongkah-dua bongkah kayu yang sudah reot. Apakah kau akan menggantikan kayu itu? Cobalah sesekali kau menyebrangi Greenland dan menantang badai, dan hanyutlah dengan beberapa bongkah kayu. Aku menunggumu di sini, tepat di sini. “

          Kau tahu, kau bisa saja melawan orang tuamu perihal ego-ego dan keinginanmu, namun kau tak bisa melawan dirimu sendiri. Anganku barangkali sedikit ada benarnya, selama ia sudah dulu berada di sana, aku juga akan kesana… suatu saat, dengan segelas Teh Naga atau segenggam Rangin. Kau mungkin akan berfikir aku sedang membual sebab ini sudah jam 11 malam lewat. Tapi, aku harus pergi, di titik maksimal dlam hidup yang kusebut “Aku Siap”, maka aku akan mulai menjemput Angan-Anganku itu untuk kembali ke sini. Kau tahu, bukan hanya Islandia saja dimana Anganku berada, ia adalah Tiket untuk pergi kemana saja.

This is Ground Control to Major Tom, you’ve really made the grade. And the papers want to know whose shirts you wear now it’s time toLEAVE the CAPSULE, ifyou DARE…

This is Major Tom to Grand Control, I’m stepping through the door and I’m floting in a most peculiar way and the stars lookvery different today, for here am I sitting in a Tin Can far above the world

Planet earth is blue and there’s nothing I can do….

Lirik lagu di sebuah film itulah yang membawaku menuliskan semua ini. Selamat Malam,

Sindy Asta.

Malang, 4 Juli 2015

f3ef863eac8dc0fca1eb064acc06fc66